Kamis, 23 Oktober 2008 20:59 WIB
MEDAN, KAMIS- Pengapalan minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil/CPO di Belawan, Sumatera Utara, mulai menurun. Sebagian kapal menunggu muatan meski persediaan minyak sawit di tangki timbun banyak. Situasi ini mulai dimanfaatkan spekulan mencari kebun baru demi mendapatkan keuntungan tinggi.
"Hari ini pengapalan minyak sawit keluar pelabuhan sudah mulai turun. Kemarin ada empat kapal yang terjadwal belum sandar. Hari ini ada dua saja," kata Penyelia Perencanaan Pusat Pelayanan Satu Atap PT Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan, Mulyono, Kamis (23/10) di Medan.
Mulyono menuturkan saat ini ada empat kapal yang bersandar di Terminal Curah Cair, Dermaga Ujung Baru, Pelabuhan Belawan, Medan. Kapal yang dimaksud antara lain; TK (Tongkang) Abadi (dari rengat) bongkar, MT G Mangalore, MT Yong Cheng, dan MT G Freezia. Adapun kapal pengngkut minyak sawit yang berada di lampu 1 Belawan MT Bold World dan MT Asia Star.
Di perairan yang sama, kapal CPO yang belum terjadwal ada enam kapal. Mereka, kata Mulyono belum jelas akan bersandar kapan di dermaga. Padahal sebagian tangki timbun dalam posisi penuh isinya. Mereka saya duga menunggu pemuatan sampai harga kembali membaik, tutur Mulyono.
Sekretaris I Gabungan Pengusana Indonesia (Gapki) Sumut Timbas Prasad Ginting mengatakan, sebagian pengusaha mulai melakukan negosiasi ulang. Negosiasi ulang ini terjadi lantaran harga CPO masih merugikan pengusaha.
Saat ini transaksi penjualan CPO yang dibuat dua bulan silam mulai berakhir. Mereka ada yang tidak lagi melanjutkan kontrak sambil menunggu perubahan harga.
NDY
Source: kompas.com
Friday, October 24, 2008
Pengapalan Sawit Mulai Menurun
Posted by
raprapmedan
at
Friday, October 24, 2008
Labels:
Belawan,
CPO,
Gapki,
Mulyono,
Timbas Ginting


Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment