Senin, 27/10/2008 18:20 WIB
Anwar Khumaini - detikFinance
Jakarta - Pelemahan nilai tukar rupiah akan dijadikan momen untuk mempercepat penggunaan energi alternatif seperti biodiesel. Selain harganya yang dipatok dalam rupiah, penggunaan biodiesel bisa membantu industri sawit nasional.
Hal tersebut disampaikan Menneg BUMN Sofyan Djalil di Istana Presiden, Jakarta, Senin (27/10/2008). Sofyan Djalil dan Menko Perekonomian Sri Mulyani Indrawati dipanggil oleh Presiden SBY, untuk menjelaskan kondisi perekonomian terkini selama ditinggalkan Presiden ke China."Kita akan cepat mempergunakan biodiesel karena biodiesel itu dibayar dengan rupiah, selain juga membantu sawit nasional," ujar Sofyan.
Pada perdagangan valas pukul 17.00 WIB, Senin (27/10/2008) berdasarkan data CNBC, rupiah melemah hingga 744 poin ke posisi 10.749 per dolar AS.
Menurut Sofyan, dengan pelemahan rupiah itu, semua BUMN akan diminta membawa pulang dolarnya. Sementara Pertamina akan diminta membayar transaksinya dalam rupiah sebisa mungkin."Pertamina yang bisa dibayar dengan rupiah harus dibayar dengan rupiah supaya mereka tidak banyak keluarkan dolar," jelas Sofyan Djalil."Kita lakukan minimalisasi penggunaan valuta asing di BUMN agar suplai valas meningkat dan pengaruhi permintaan valas," imbuhnya.
Sementara Menkeu Sri Mulyani mengatakan, pemerintah akan terus melakukan evaluasi dan observasi atas pengaruh pelemahan nilai tukar rupiah ke APBN.(anw/qom)
source: detik.com
Monday, October 27, 2008
Rupiah Melemah, Penggunaan Biodiesel Dipercepat
Posted by
raprapmedan
at
Monday, October 27, 2008
Labels:
Biodiesel,
BUMN,
Dollar,
Sofyan Djalil,
Sri Mulyani Indrawati


Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment