Thursday, October 16, 2008

Harga TBS Sawit Diperkirakan Terus Merosot

Kamis, 16 Oktober 2008 06:22 WIB
BENGKULU--MI: Harga kelapa sawit (tandan buah segar-TBS) diperkirakan akan terus turun menyusul anjloknya harga minyak sawit mentah (crude palm oil-CPO) di pasar dunia.
"Perkiraan kita pakan depan harga TBS akan turun lagi hingga pada kisaran Rp550/Kg di tingkat pabrik/perusahaan," kata Dayari, perwakilan dari PT Bio Nusantara, sebuah perusahaan pekebunan sawit swasta, saat rapat membahas harga TBS bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu, Rabu (15/10).
Ia menjelaskan, harga CPO saat ini masih pada posisi Rp4.285 Kg, namun sudah ada yang menawar lebih rendah yakni berkisar Rp3.600-Rp3.700/Kg. Rendahnya penawaran itu menjadi indikasi harga CPO akan terus turun. Jika harga CPO turun, kata dia, maka harga TBS pun dengan sendirinya akan ikut turun.
Direktur Kebun PT Agricinal, Dapot Sitompul juga menyatakan hal yang sama, terkait harga CPO dan TBS itu. Menurut dia, penurunan harga CPO di pasar dunia itu tidak terlepas dari terjadinya krisis keuangan di Amerika Serikat.
Sitompul juga mengeluhkan, kualias TBS yang berasal dari perkebunan petani setempat.
"Masyarakat kadang menjual TBS asal saja, banyak diantaranya yang sudah busuk, sehingga mempengaruhi kulitas CPO. Kita dari perusahaan kadang serba salah," katanya.
Harga beli TBS oleh perusahaan perkebunan di daerah itu dari para petani saat ini bervariasi. Harga pembelian tertinggi diberikan oleh PT Agricinal yakni Rp730/Kg,kemudian PT Bio Nusantara Rp670/Kg, PT Puding Mas Rp660/Kg, PT Daria DharmaPratama Rp650/Kg dan PT Agri Andalas Rp600/Kg.
Kelapa sawit merupakan komiditi andalan Provinsi Bengkulu. Luas perkebunan sawit di daerah itu sekitar 150 ribu hakter (Ha), dan 90.898 Ha di antaranya milik masyarakat, sisanya dikelola oleh perusahaan baik BUMN maupun swasta.
Pemerintah Provinsi Bengkulu juga akan melaksanakan program revitalisasi perkebunan kelapa sawit seluas 60 ribu Ha, dalam dua tahap. Tahap awal seluas 23 ribu Ha segera direalisasikan dengan pembiayaan berasal dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebesar Rp621 miliar, dengan asumsi biaya Rp27 juta per Ha. (Ant/OL-02)
source: mediaindonesia.com

No comments:

Post a Comment

Cari di Google

Google
 
Web kabarsawit.blogspot.com