Monday, November 3, 2008

Pengusaha Kelapa Sawit Tunda Pengembangan Usaha


Senin, 3 November 2008 21:36 WIB

MEDAN, SENIN - Pengusaha kelapa sawit di Sumatera Utara menunda pengembangan usaha sampai satu tahun ke depan. Penekanan usaha ini dilakukan sampai 50 persen dari seluruh rencana sebelumnya. Mereka menunggu sampai harga sawit kembali menguntungkan seperti pada bulan April lalu.

Sekarang kondisinya sulit. Pupuk mahal, harga sawit turun tajam. "Kami tidak melakukan kegiatan yang tidak perlu terlebih dahulu," kata Direktur Produksi PT Perkebunan Nusantara IV Balaman Tarigan, Senin (3/11) di Medan.

Balaman mengatakan penekanan pengembangan usaha ini tidak sampai menghentikan produksi di PTPN IV. Secara umum, hal yang sama juga dilakukan perusahaan perkebunan di Sumut. Efisiensi usaha ini dilakukan sejak terjadinya gejolak harga kelapa sawit.

PTPN IV mempunyai lahan tanam kelapa sawit seluas 141.379 hektar, 5.396 di antaranya merupakan area lahan tanam teh. Sampai Senin (3/11) sore, harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) di pasaran Rp 4.900 per kilogram (kg) termasuk pajak 10 persen. Pengusaha baru bisa menikmati untung jika harga pasaran minyak sawit mentah lebih dari Rp 6.000 per kg.

Lesunya perdagangan CPO di pasaran terlihat di Pelabuhan Belawan, Medan. Penyelia Perencanaan Pusat Pelayanan Satu Atap PT Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan, Mulyono mengatakan Senin kemarin hanya ada satu kapal yang melakukan pengapalan. Padahal, biasanya dermaga curah cair Ujung Baru Belawan Medan bisa disandari sampai empat kapal tangker.

Sekarang sepi sekali. Di perairan lampu satu Belawan hanya ada dua kapal yang parkir. Kapal berbendera Singapura dan Panama ini menunggu sampai pungutan pajak ekspor turun menjadi 0 persen. Dua kapal ini berencana menuju India, kata Mulyono.

source: kompas.com

No comments:

Post a Comment

Cari di Google

Google
 
Web kabarsawit.blogspot.com